Sarapan bergizi di pagi hari akan mengisi kembali otak dan juga energi tubuh sehingga aktivitas seharian menjadi lebih lancar. Itu sebabnya sarapan bukan cuma penting untuk orang dewasa tapi terutama pada anak. Penelitian menunjukkan anak-anak yang sering melewatkan waktu sarapan biasanya lebih sering absen di sekolah dibanding anak yang rutin sarapan.
' Setelah 8 jam tidur, di pagi hari cadangan glukosa akan turun sehingga menyebabkan kita sulit berkonsentrasi, mengantuk dan kurang waspada. Jika ini dialami anak di sekolah tentu kemampuannya menangkap pelajaran terhambat," kata dr.Inge Permadhi, Sp.GK, dosen di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Waktu yang diinvestasikan untuk menyiapkan menu sarapan yang bergizi pun sebenarnya sangat kecil dibanding dengan manfaat yang kita dapatkan.
"Menu sarapan yang dipilih sebaiknya adalah menu yang tidak terlalu berat atau berlebihan kalorinya, namun tetap penting diperhatikan komposisi gizinya. Pilih yang ada karbohidratnya, lemak, protein dan vitaminnya," papar Inge.
Ia mencontohkan menu sarapan bergizi seperti roti tawar yang dioles margarin dan ditambahkan putih telur serta sedikit sayuran. "Jika tak ingin karbohidrat terlalu banyak bisa diganti dengan roti gandum," katanya.
Contoh lain adalah semangkuk oatmeal dengan potongan buah pisang dan susu rendah lemak. "Hindari menu sarapan yang terlalu banyak digoreng karena bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat," paparnya.
Inge menyarankan agar anak-anak sedini mungkin dibiasakan untuk sarapan, bahkan sejak mereka mulai mengenal makanan padat. "Menu sarapan untuk bayi usia 6 bulan ke atas tentu disesuaikan dengan usianya, tetapi komposisi gizinya tetap harus sama dan bervariasi," katanya.
sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar