Rabu, 25 Mei 2011

Memilih Lemak Sehat

      Lemak memang membuat makanan lebih gurih dan lezat. Namun, lemak juga memberi sumbangan besar bagi risiko beberapa penyakit, terutama jika yang lebih banyak diasup adalah lemak jenuh.
Menurut Suzanne Rostler, ahli nutrisi dari Amerika Serikat, orang dewasa seharusnya memperoleh 20-35 persen kalorinya dari lemak karena lemak merupakan sumber utama energi tubuh.
     Terdapat dua jenis lemak, yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak tidak jenuh yang baik bagi kesehatan dapat diperoleh dari ikan (khususnya tuna dan salmon), alpukat, minyak zaitun, minyak jagung, kacang tanah, minyak biji aprikot, atau minyak bunga matahari.
     Lemak tidak jenuh yang sehat biasanya tetap cair pada suhu ruangan. Untuk meningkatkan asupan lemak tidak jenuh, ganti produk lemak jenuh seperti margarin dengan minyak zaitun atau minyak sayur. Akan tetapi, minyak zaitun atau minyak sayur ini tetap sehat jika tidak digunakan untuk menggoreng. Selain itu, kurangi porsi daging merah dengan ikan.
     Sementara itu, lemak jenuh bisa terdapat pada minyak transfat (trans fatty acids). Ini merupakan lemak cair yang ditambahkan atom hidrogen sehingga tetap padat pada suhu ruangan. Lemak jenis ini banyak ditemukan pada makanan yang digoreng atau makanan yang diproses.
     Konsumsi transfat akan meningkatkan kolesterol total. Itu sebabnya sebaiknya hindari minyak ini. Bila Anda ingin mengetahui ada tidaknya kandungan tranfat pada suatu produk, perhatikan kata hydrogenate, partialy hydrogenated, atau shortening, karena itu berarti mengandung transfat.
Perlu diketahui pula bahwa tingginya kadar kolesterol sebenarnya tidak berasal dari makanan yang mengandung kolesterol tinggi, melainkan karena banyaknya asupan makanan tinggi lemak jenuh seperti transfat.

sumber : kompas.com
              health

Tidak ada komentar:

Posting Komentar